Sabtu, 17 Maret 2012

Amukan Hati

11:55 am | my room, Bandung

Aku iri...
Aku iri tiap kali membuka akun social-networkku
Aku iri bila mendapati banyak foto mereka yang bersahabat
Aku iri dengan senyum yang tergurat di wajah cantik-cantik itu
Aku iri dengan chemistry yang terpampang nyata
Aku iri dengan keakraban, kehangatan mereka
Aku iri dengan kesatuan diri bersama
Aku iri...

Sementara aku hanya sosok yang diam di bawah selimut
Yang kupunya hanya keluarga dan kekasih
Teman ku punya, sahabat tidak

Tak ada yang bisa kupahami dan memahamiku
Semua berbeda, bertolak belakang
Ada yang terlalu baik hingga aku merasa jahat
Ada yang terlalu nakal, hingga aku takut mendekat
Kasihannya...

*mengutip tulisanku dulu...

aku boleh bangga dengan kelebihan
aku boleh bangga dengan kemampuan
tapi tak ada yang aku banggakan bila aku sendirian

kesepian bak hitam yang bisa mengalahkan sang putih
lemah..

sepi mampu menarik air itu keluar dari mata sekalipun ia sangat kuat untuk menahannya
sepi mampu menghilangkan akal sehat seseorang untuk mengakhiri hidupnya
sepi mampu membuatku menarikan jemari hingga terciptalah apa yang kau baca ini


bukan aku yang tak butuh sahabat, tapi seakan mereka yang tak butuh aku
aku selalu berusaha memberi yang terbaik, dan memberi senyum yang terindah!
tapi mengapa tak seorang pun mau menerimaku seakan aku ini manusia paling hina yang layak untuk dimusnahkan dari dunia ini...
aku manusia biasa yang butuh sahabat,
aku tak ingin kan hanya menjadi teman di saat aku dibutuhkan...
aku tau betapa banyaknya yang aku berikan hanya untuk mendapatkan sahabat itu, tapi aku menyadari pada akhirnya aku tak mendapatkannya, aku hanya dimanfaatkan.

terkadang pun ada saja mata sinis yang memandangiku seakan telah mengenal jauh,
hanya melihat dari luar ternyata..
bukan aku yang mau, tapi memang Tuhan yang menciptakan mukaku [mungkin] sedikit angkuh...
tapi jangan kau kira aku demikian...
kadang semua tak adil...
kadang harus si cantik yang punya teman, kadang harus si kaya yang punya teman, kadang harus si nakal yang punya teman, lalu kapan si biasa saja punya teman..

kau tau maksud goresan ini?
tak ada, aku hanya mengeluarkan isi hati tanpa kerangka karangan yang rapih...
karna ini bukan karangan...
hanya amukan hati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar