Rabu, 30 November 2011

Sungguh ini menyiksaku

20:59 pm

Sebenarnya tak ingin. Namun, lagi-lagi tak terbendung...

Hanya ini yang ingin kujauhi
Hanya ini yang ingin kubunuh
SEPI

Sulitkah? Tidak bisakah?
Sungguh aku sangat membencinya
Sungguh aku ingin menjauh darinya
Sungguh ini menyiksaku

Sungguh ini akan membuatnya terus mengalir
Sungguh ini akan membuatku, kata orang, galau
Sungguh, tolong singkirkan ini dariku
Sungguh ini menyiksaku



Selasa, 29 November 2011

Cobaan pagi ini

7:42 am

Seharusnya saya masih tidur jam segini karena saya baru tertidur selama 3 setengah jam. Hufh...

Saya terbangun karena Mama nelpon, dannnn... Dia di Jakarta. Langsung saya meninggikan suara, ngapain Ma? Kok gak bilang-bilang???? Lalu jawaban yang tidak mengenakkan harus saya dengar di pagi ini. Abang  saya yang di Jakarta si Freddy masuk rumah sakit. Oh God...

Jadi si Mama langsung terbang dari Singapore ke Jakarta tadi malam. Mama kira saya sudah dapat kabar dari abang saya yang satu lagi, si David borokokok. Aduh Ma, dia terlalu lemot untuk nyampaiin ituuuuu. Ya udah deh, kabar amis pagi ini saya terima. Lalu saya ngobrol ama si Dedi, I called him Dedi...

Me   : Hoi, sakit apa kau?
Dedi : Gak tau nih. Kayaknya karna kau gak datang wisudaku kemaren
Me   : *diam bertrilyun kata*, *nelan ludah*

Saya kena tampar pagi-pagi meennn. Tapi gak apa-apa. Kan salah saya. Ya cukup gak tenang juga pagi ini jadinya...

Setelah selesai pembicaraan kami, saya mengambil buku renungan pagi dan membacanya, sebelum mengakhiri dengan doa, ada telpon masuk dengan kode Batam. Segera saya angkat...

Me   : Halo (asal banget)
Doi   : Halo selamat pagi, dengan orangtuanya **** (Mr. Blackrose, mantan saya)

Me   : *menghela nafas* Oh iya Bu, ada apa?
(Gak perlu dilanjutin lah ya, soalnya ini adalah masa-masa saya harus menyamar sebagai orang tua Mr. Blackrose). Jadi dia sering terlambat dan sekolahnya minta nomor telpon orang tuanya. Sudah lama dia kasih nomor saya, tapi baru hari ini saya dihubungi. Di hari yang saya maksud tidak lagi berhubungan apapun dengan dia. Saya harus membantunya karena saya sudah mengiyakan dahulu. Tak apalah...

Setelah selesai saya SMS dia bilang saya ditelpon gurunya, dia langsung menelpon balik. Lalu apa yang dilakukan? Dia baik lagi ke saya, memperlakukan saya sebagai orang yang terkasih [lagi], dan lagi-lagi saya menolak. Semoga yang ini dia bisa menerima dan berhenti berusaha baik ke saya. Saya sampaikan bahwa perasaan saya tawar ke dia. Saya memang masih menyayangi dia, tapi bukan sebagai orang yang saya inginkan, melainkan sebagai orang yang pernah hadir dalam hidup saya.

Lalu saya berdoa, tak lupa menyertakan mohon ampun saya karna pagi-pagi udah bohong :(
Pelajaran saya pagi ini, saya terlalu angkuh menjalani hidup. Saya lupa bahwa nafas dan seluruh hidup saya milik Tuhan. Mungkin Tuhan izinkan semua ini terjadi, masalah-masalah ini saya alami, supaya saya ingat akan Dia...

Terima Kasih Tuhan. Ajar aku selalu ingat akan Engkau...



*Ntah mengapa saya dikelilingi orang-orang sakit. Get well soon Sist Cassandra, bro Gembul, and my lovely bro Dedi. God Bless You...





Sedikit untukmu

3:15 am


Yang terkasih, Mr. Blackrose


Terima kasih untuk 2 tahun 1 bulan perkenalan kita. Terima kasih untuk 1 tahun 9 bulan kedekatan kita, dan terima kasih untuk 1 tahun 7 bulan kisah cinta kita...

Banyak hal yang tidak akan mungkin bisa aku lupakan, baik itu senang atau sedih, pahit atau manis, tangis atau tawa, semua... Terlalu banyak dan terlalu indah bahkan juga terlalu pahit, semua berwarna bersamamu.

Mr. Blackrose, jika kau katakan semua ini terjadi karena salahku, aku tak mampu lagi mengelak. Aku tau dan aku harus tau bahwa sampai kapanpun aku akan selalu salah di matamu. Tapi, aku ingin sekali kau renungkan, perempuan mana yang mampu menahan sakitnya yang selama ini kau lakukan. Mungkin kau bilang semua itu caramu mengubahku, tapi bagiku itu caramu menyakitiku dan... membunuh cintaku.

Mr. Blackrose, tidak pernah terpikir olehku bisa kehilangan rasa cinta dan takut kehilanganmu. Tidak pernah terpikir olehku akan meninggalkanmu dan hidup tanpamu. Tidak pernah. Namun, dari semua yang kau lakukan selama ini, ternyata itu pembunuh perasaanku. Sudah kukatakan, hatiku tidak terbuat dari baja. Suatu saat akan hancur juga.

Mr. Blackrose, mungkin selama ini aku selalu menerimamu kembali. Selalu. Namun, kemarin, aku tidak sanggup. Aku tidak punya kekuatan untuk menghadapimu lagi. Bukan aku tidak sayang lagi, hanya rasa cintaku sudah mati. Aku yakin Tuhan menakdirkanku untuk bertemu denganmu, menjalin cinta dan menikmati hari denganmu, tapi harus kuakui, Tuhan tidak menakdirkan kita bersama.

Mr. Blackrose. Kau sangat banyak mengajariku tentang kehidupan. Kebaikanmu lebih banyak dari kesalahanmu. Kau yang ajarkan aku tentang hidup, cinta, menghargai yang kita punya, banyak sekali... Terima kasih. Aku sangat bersyukur mengenalmu, keluargamu, tapi aku hanya sanggup sampai di sini menemanimu. Aku gak akan pernah menjadi apa yang kau mau, aku sudah mengatakannya sedari dulu, hanya kau selalu memaksa bahwa kau akan bahagia denganku. Aku gak akan menjadi istrimu yang baik, aku gak akan menjadi perempuan anggun yang sopan, aku gak akan menjadi apa yang kamu mau.

Aku yakin, sudah disediakan yang kau inginkan di sana. Yang bisa temanimu, ikuti semua maumu, menjadi apa yang kau mau, menghargaimu, dan selalu ada untukmu. Bukan aku...

Mr. Blackrose. Bukan senang dan dengan senyum kuambil keputusan ini. Namun sakit yang harus kutahan, kupendam. Masih ada banyak mimpi kita yang belum kita raih, tapi semua harus berakhir. Sangat sakit jika hidup tanpamu, sakit tidak mendengar ocehanmu, sakit tidak mendengar tawamu, tangismu, manjamu, pujianmu, hinaanmu... Namun, lebih sakit jika kita tetap bersama dan saling menyakiti. Aku akan sangat merindukan itu semua. Akan sangat merindukan.



Mr. Blackrose. Jangan kau khawatir tentang rasa ini. Rasa sayangku padamu gak akan pernah mati, karena kau pernah menjadi bagian dari hidupku dan aku tidak pernah menyesali itu. Jika kau bertanya-tanya darimana kekuatanku bisa hidup tanpamu, kaulah yang memberi kekuatan itu. Kau yang ajari aku untuk bisa hidup tanpamu, dan ini aku sekarang. Aku akan bangkit dari semua kenangan kita dan lanjutkan perjalananku. 


Mr. Blackrose, aku tidak pernah dan tidak akan pernah membencimu. Aku mengasihimu dan kuharap kau pun begitu...




2. Mengampuni dan menerima diri sendiri

3:03 am

Dan... Lagi-lagi mata ini tidak bisa terpejam. Aku ingin bisa tidur teratur setiap malam, tapi apa daya tubuh ini telah terbiasa...

Melanjutkan post sebelumnya....
2. Mengampuni dan menerima diri sendiri

Selama ini saya tidak sadar bahwa saya tidak suka dengan diri saya. Saya sering menyesali apa yang terjadi dalam hidup saya. Sekalipun saya dapatkan apa yang saya mau, saya berhasil meraih yang saya impikan, namun saya tetap merasa kurang dan selalu menganggap diri saya tidak pernah hebat. Selalu kurang, selalu, saya terburuk...

Jika saya melakukan kesalahan, saya akan mati-matian menyalahkan orang lain. Saya tidak suka mengakui bahwa itu karena saya, itu salah saya, itu semua dari oleh dan untuk saya. Hingga saya disadarkan...

Saya tidak berdamai dengan diri saya sendiri. Saya tidak menerima diri saya sendiri. Bagaimana mungkin saya bisa berlaku baik pada orang lain sedang saya saja tidak bisa berlaku baik pada diri saya. Saya tidak mengasihi diri saya. Saya menghancurkan diri saya lalu saya tidak mengakui perbuatan saya. Jika dalam diri saya ada sisi lain yang bisa berbicara, pasti dia sudah teriak mengusir saya yang tidak pernah mengasihinya, mengasihi diri saya sendiri.

Saya tidak pernah mencintai diri saya. Saya mencintai diri orang lain, orang yang lebih sempurna, orang yang lebih hebat dari diri saya. Saya tidak bersyukur...

Kini pelajaran kedua yang saya dapat, saya harus bisa menerima diri saya. Saya belajar mengampuni diri saya yang salah selama ini. Saya mengampuni perbuatan saya yang merugikan diri saya sendiri. Saya menerima apa yang terjadi dalam diri saya sebagai konsekuensi keburukan perilaku saya selama ini, dan saya menuntun diri saya untuk menjadi yang terbaik bagi hidup saya.

I should love my self








Senin, 28 November 2011

1. Hidup untuk masa depan

12:56 am

Terlalu lama saya hidup dengan bertemankan masalah-masalah lalu. Terlalu panjang perjalanan saya disertai kekecewaan masa lalu. Terlalu lama, terlalu panjang...

Bahkan hingga tadi, saya masih bergelut dengan masa lalu saya. Saya masih memberontak dengan hidup saya yang tidak mungkin saya ubah lagi, hidup saya yang sudah lalu.

Lalu akhirnya saya disadarkan, sudah cukup. Sudah berlebihan waktumu terpuruk seperti ini. Sampai kapanpun kau permasalahkan itu, semua tak akan bisa terganti. Seharusnya kau bangga sampai detik ini kau masih sanggup berdiri, bukan mengakhiri. Seharusnya kau bangga kau masih bisa ternyum, bukan terbungkam...

Kau bilang kau punya mimpi, namun kapan, bagaimana semua bisa kau gapai jika kau masih disini berdiri mematung tak berarti...
Terlalu lama, hidup ini untuk masa depanmu, bukan masa lalumu. Mengapa masih disini? Ayo melangkah, selangkah pun tak apa, lebih baik perlahan, terjatuh, daripada kau diam aman ditempat itu namun tidak berkembang yang ada terkekang...







Minggu, 27 November 2011

Hei, Thank You

21:39 pm


Terima kasih untuk waktunya, terima kasih untuk mata yang sudah membacanya, terima kasih untuk jemari yang mengetik balasannya, dan terima kasih untuk otak yang memikirkan nasehat-nasehatnya...

Saya tidak mengenal Anda, namun saya mendapat banyak pelajaran
Saya tidak mengenal Anda, tapi saya merasa nyaman bercerita pada Anda
Saya tidak mengenal Anda, tapi saya percaya saya tidak bercerita pada orang yang salah


dan kamu
terima kasih
saya harus berdiri sendiri, saya yakin saya bisa tanpamu
ini hidup saya dan itu hidupmu
mari kita urus hidup kita masing-masing
saya tahu saya sakit tanpamu
namun lebih sakit jika saya tersakiti olehmu
bukan saya dapat penggantimu, hanya saya harus lanjutkan hidup
saya punya impian yang harus saya gapai
dan tidak akan berhasil jika saya diam di tempat dan mengekang diri saya
itu bukan saya
ini Saya








Sabtu, 26 November 2011

sad or happy?

23:38 pm |


Saya tidak tahu kenapa airmata ini mengalir. Saya gak tahu saya menangisi apa...

Unit kegiatan rohani saya di kampus, Voice Of Maranatha, baru saja sukses mengadakan Kebaktian Kebangkitan Rohani Booming Youth. Udah berbulan-bulan kami mempersiapkan diri dan segala hal untuk acara besar ini dan malam ini adalah puncak segala persiapan kami...

Tapi bukan itu fokusnya...

Seusai acara, saya membantu Nanda, koordinator penari [berhubung saya masuk dalam divisi penari], membersihkan dan mengumpulkan properti penari untuk dibawa kembali ke sekretariat VOM. Udah aja selesai, saya, Glory (adik angkatan), dan Nanda turun untuk pulang. Turunnya sih rame-rame ama yang lain, tapi pas mau nyebrang jalan entah mengapa cuma kami bertiga. Tadinya saya dan nanda mau naik angkot, tapi Glory menawarkan pulang bareng kalau dia di jemput dengan mobil. Lanjut, lanjut, lanjut, ternyata mobil Kakaknya Glory mogok tengah jalan dan kami menunggu di tangga-tangga depan. Cukup lama sehingga saya sempat memikirkan apa yang saya rasakan untuk hari ini.

Saya bingung harus merasa senang atau sedih atas selesainya acara yang kami persiapkan selama ini. Saya bingung harus merasa senang atau sedih jika tidak ada lagi kegiatan latihan setiap Selasa dan Rabu untuk KKR. Saya bingung harus merasa senang atau sedih jika berkurang rutinitas latihan dan saya semakin sering di kosan [sendiri, kesepian]. Saya bingung harus senang atau sedih jika saya akan kehilangan frekuensi saya tersenyum dan tertawa, dan meningkatnya frekuensi saya sendirian di kamar, kesepian, dan menangis. Saya bingung...

Duduk di tangga-tangga tadi, saya bilang ke Nanda saya sedih menyadari diri kami ada di sana duduk bertiga padahal acara bahagia baru saja usai...

Oh ya, ujung-ujungnya kami pulang naik angkot. Kami menyebutnya, malam mingguan bareng :)

Hahaaaa.
Apa rasa saya berlebihan?
Ah, itulah saya. Saya kesepian, sehingga saya senang jika banyak kegiatan di luar. Tapi yang saya punya hanya VOM. Teman saya hanya VOM. Thanks VOM sudah menjadi teman dekat saya selama beberapa bulan ini :)




Kamis, 24 November 2011

Tuhan, ajari aku untuk bersyukur

20:26 pm | masih di my room, Bandung


Teringat kejadian tadi sore sepulang kuliah. Saya pulang dengan langkah yang panjang, bukan terburu-buru, namun sudah terbiasa melangkah cepat. Jalanan tidak terlalu terang karena saya memilih pulang lewat jalan belakang. Melihat sosok di depan, saya mengurangi kecepatan langkah saya. Bahkan jika ada tempat duduk, saya lebih memilih duduk dibandingkan melanjutkan perjalanan saya.

Dia berjalan dengan terseret-seret. Bukan sedang sakit, tapi dia kurang beruntung. Entah bagaimana bentuk kaki yang tertutup celana panjang itu, tapi saya tau bahwa dia, maaf, cacat. Pedih hati saya melihatnya. Saya menguatkan hati untuk melewatinya, namun berbagai rasa tercampur aduk di hati saya. Gimana kalau dia lihat saya dan bilang saya sok karna jalannya lebih cepat, atau dia merasa dirinya buruk, atau dia menangis melihat saya yang lincah sekali.

Di dalam gelap saya menahan bendungan airmata saya. Secara psikologi, saya memang termasuk orang yang sangat besar rasa ibanya terhadap orang yang kesusahan. Saya selalu sakit sendiri melihat orang-orang dengan raut muka susah, kondisi fisik lemah, bahkan... cacat.

Tapi saya bersyukur dengan apa yang saya lihat tadi. Saya sering tidak bersyukur dengan apa yang saya miliki terutama fisik. Saya sering marah pada Tuhan kenapa muka saya bulat tidak oval, kenapa pipi saya tembem, kenapa hidung saya pesek tidak mancung, kenapa bibir saya tebal tidak tipis, kenapa saya terlalu tinggi tidak biasa saja seperti perempuan pada umumnya, dan banyak hal yang saya keluhkan dari fisik saya. Tapi saya sadar, setiap orang beda. Semua kekurangannya akan menjadi kelebihannya tergantung apakah dia bisa menerima dirinya sendiri atau tidak.

Melihat orang tadi, pria tadi tepatnya, saya sadar saya jauh tidak sempurna dari dia. Dengan kaki yang terseok dia bersemangat ke kampus, dia tetap menuntut ilmu, dia tidak malu, dia tidak mengurung dirinya di rumah untuk berkeluh kesah. Dia menjalani harinya demi mimpinya. Sedang saya, kaki sempurna, terkadang malas mau ke kampus karena capek lah, atau apalah. Betapa saya sangat tidak mensyukuri apa yang saya miliki. Saya tadi merenungkan bagaimana jika saya yang jadi dia, belum tentu bahkan tidak mungkin saya bisa menerima diri saya. Yaa, saya sangat bersyukur atas apa yang Tuhan berikan. Saya indah, itu jika saya menerima dan percaya pada diri saya sendiri.


Tuhan menciptakanmu unik. Syukuri :)



Minggu, 20 November 2011

Lihat, tidak ada kamu [lagi] di sini :)

23:33 pm | MY DAY 20-11-2011

SEE?
There's no story about you here

And now,
GET OUT from here, from MY LIFE!!!



Lihat betapa banyak orang yang menyayangiku :)

19:03 | my LOOOVVEEELLLYYY ROOOMMM


AH!!!!!
Senang sekali hari ini. SENANG SEKALI. Thanks God!

Dimulai dari besties yang menemani dan menjadi makhluk-makhluk pertama yang mengucapkan dan menyanyikan Selamat Ulang Tahun, walaupun hanya confrence call tapi sangat melekat di hati. Paginya dijemput David, my second brother, ke pasar kaget Gasibu. Mau ditraktirin, tapi sialnya saya malah sakit di sana, entah karena kurang tidur atau nahan BAB wuahahaha. Alhasil cuma beli gembok untuk kamar aja. Rencana mau beli kura-kura baru, tapi entah ada virus apa kura-kuranya lagi pada habis :D

Lanjut siangnya diajak makan ama Freddy a.k.a Dedy, abang pertama yang lagi di Bandung ke Pizza Hut. Huhuuu yummy. Jarang-jarang nih ditraktir abang gini. Dikasih kado ama Iva, ceweknya si David. Wuahahaaa. Senang. Pulangnya saya harus gladi kotor untuk acara KKR VOM, tapi terjebak macet. Saya memulai perjalanan jam 3an dan baru sampai di kampus jam stengah 5. Ahhh, gak enak banget ama yang lain.

Pas saya sampai di kampus udah terdengar lagu yang menandakan penari udah selesai giliran latihannya, agak ngerasa sia-sia sih udah datang. Tapi karna gak enak, saya tetap masuk nunjukin muka. Wuah, pada penari udah pada mau pulang, tapi saya gak mau langsung pulang, gak enak donk. Akhirnya saya berdiri sendiri ngotak-ngatik hp nunggu sampai latihannya selesai. Daaannnnn....
Tiba-tiba pada nyanyiin Happy Birthday!!!!
Ya Tuhaaaannn, gak nyangka banget sumpah. Kirain pada gak tau secara saya udah lama menghilang dari dunia maya, jadi mungkin informasi tentang saya pun udah ditelan bumi. Tapi apaaaaa, Nanda, koordinator penari bawa kue dengan lilin yang menyala [nanda, lilinnya gak bisa matiiii]. Ya ampun, saya gak tau kenapa tiba-tiba malah nangis. Senang banget! Gak pernah sebelumnya dapat kejutan kayak gini dari teman-teman. This is the first surprise from my friends. Senang banget udah disisihkan sedikit waktu latihan untuk merayakan my day. Senang banget menyadari SANGAT BANYAK orang yang memperhatikan dan menyayangi saya diluar setelah selama ini saya menutup mata terhadap sekeliling saya.


Ini kado terindah yang pernah saya dapatkan, dimana Tuhan menyadarkan saya betapa egoisnya saya terlalu menutup diri sementara semua orang menyayangi saya. Dimana saya hanya mengharap sayang dan cinta yang tidak penuh sementara orang-orang tulus menyayangi saya. Keluarga, teman-teman, bahkan mereka yang tidak saya kenal satu per satu. Tuhan, terima kasih untuk pelajaran sangat berharga hari ini. Sekalipun apa yang saya nantikan hari ini ternyata malah menyakiti hati saya, ternyata Engkau menggantikannya dengan kebahagiaan yang gak ternilai dengan apapun.

Terima kasih keluargaku tercinta, Mama, abang-abangku, dan kakak-kakakku.
Saudara-saudari seiman Voice of Maranatha.
Makasih telah mengukir kenangan terindah hari ini.

I LOVE YOU :)












Sabtu, 19 November 2011

This is my day 20-11-2011

12:47 am

Ini hari saya. Ini hariku, 20-11-2011.
Ucapan terima kasihku ke my Ex-chairmate besties  Kiki Wulandari and Viya Lukitasari yang udah nemanin sepanjang malam walau hanya lewat confrence call.
Tapi terima kasih juga untuk kasih juga Anda untuk kata-kata  kasarnya. Gak akan pernah aku lupain!



Begini Kenyataannya

19:08 pm | hujan


Begini kenyataannya?
Ketika orang-orang sedang bersenang-senang dengan kekasihnya, sedang tertawa bahagia dengan sahabat-sahabatnya menghabiskan malam kebebasan dari tugas, pekerjaan, dan berbagai kesibukan. Aku hanya menjadi sosok yang lagi-lagi menghuni kamar seorang diri, kesepian, tidak punya teman.


Tuhan semenyedihkan inikah hidupku. Kenapa aku sulit mendapatkan seorang sahabat? Seorang saja. Haruskah dari kecil aku menikmati masa-masa pertumbuhanku seorang diri? Haruskah jik aku menangis hanya jemariku sendiri yang menghapus linangan airmata ini?


Aku iri dengan mereka yang mengabadikan suasana ceria mereka bersama sahabat-sahabatnya. Aku ingin menjadi satu dari mereka. Aku ingin memiliki senyum dan tawa seperti apa yang kulihat. Aku ingin.


Memang biasanya aku terima keadaanku selalu menyendiri setiap malam minggu, tapi...
Malam ini beda. Malam ini menuju hari yang aku tunggu selama ini. Hari yang aku harap akan ada moment yang gak akan pernah aku lupain. Tapi, itu gak ada. Gak akan pernah ada...
Yang ada hanya ak, sendiri...




Senin, 14 November 2011

Mengapa harus bulan ini?

12:08 pm

Kenapa harus bulan ini. Kenapa harus November. Bulan yang dari kecil selalu aku tunggu-tunggu. Selalu aku hitung hari demi harinya. Kenapa harus bulan ini aku disakiti. Kenapa harus bulan ini aku percaya sepenuhnya dan disia-siakan. Kenapa harus bulan ini aku belajar dewasa dan diinjak-injak. Kenapa harus bulan ini masalah datang bertubi-tubi. KENAPA HARUS BULAN INI!!!

Aku kehilangan Papa ku 2hari sebelum natal, skrg aku harus kehilangan apa yang aku terus coba pertahankan 5hari sebelum hari kebangganku. Kenapa aku gak bisa dapat rasa bahagia di waktu yang seharusnya aku bahagia

Tuhan, sakit banget.
Izinkan aku bahagia ya 5 hari lagi. Aku mohon... T_T






It's about positive thinking

20:16 | baru pulang kuliah -__-


Huh, jam segini baru pulang? Ngapain aja lo? 
Ah, biasa Senin, saya kuliah dari jam 12 sampai jam 19.30. Gak capek sih, cuma gak seru aja hari ini. Pelajaran jam 12 tadi Statistika II, aduuuhhh, gak tau deh tuh Ibu lihat saya tidur atau gak. Ngantuk banget tadi, hhe, karena tadi malam menangis semalam bak lagunya neng Audy. OK, forget it! Lanjut ke jam 14.30 Akuntansi Biaya, gak susah sih soalnya dosennya asyik. Tapi entah mengapa saya jadi benciiiiiii banget dengar suara dia. Padahal saya gak ada dendam atau perasaan gak suka gitu, alhasil ya gak saya dengarin dia ngomong. Untungnya juga dia cuma ngajar 1 jam! Cihuiiii, pulang ke kosan... :D

Lagi jalan pulang, pemandangan yang membuat saya iri. Dua sejoli menjalin cinta nananaaaa.... Ada cewek cowok gitu jalan barengan pulang dari kampus dan saya menjudge kalau mereka pacaran. Auranya beda. Timbul deh di hati, gini nih kalo jomblo sendiriiiiii mulu'. Emang sih si Mawar itu jauh jadi walaupun kami masih berhubungan tetap aja gak bisa pulang pergi kampus bareng. Tapi rasanya tuh bedaaaaaa. Kayak ada yang teriak kasian amat si lo hari gini masih sendiri ajaaaa... Untung gak ada yang beneran teriak gitu, bisa kusumpal mulutnya pake batu-batu di pinggir jalan yang gak diberes-beresin setelah pelebaran jalan. Sepertinya terjadi korupsi *curiga*.



Oke, cukup untuk berpikir yang tidak-tidak. Barusan tiba-tiba saya memikirkan berbagai kelebihan menjadi jomblo menjalani hidup sendiri, sekian beberapa hal yang terlintas:
- saya bisa belajar tanpa takut ada yang kesepian karena gak telponan atau SMS gak dibales
- kuota modem saya gak cepat habis soalnya gak dipake webcam-an
- saya bebas melirik cowok-cowok tanpa perasaan bersalah di hati, walau sekarang gak ada niat untuk dekat ama cowok manapun!!!! *sakitati*

- saya gak perlu tergesa-gesa kalau mau beli makan malam di luar, gak ada lagi peraturan-peraturan
- saya bisa menghadiri latihan unit kegiatan kampus yang saya ikuti, Voice of Maranatha, kapanpun

- saya bebas berteman dengan siapapun, terutama cowok yang selalu lebih asyik diajak ngobrol dibanding cewek
- saya bebas dengan semua akun social network saya, gak ada lagi aturan

- saya bebas memakai apapun tanpa ribet mikirin peraturan-peraturan sadis
- saya bebas makan apapun kapanpu

- saya bisa keluar beli cemilah kalau malam-malan laper
- saya bebas menghabiskan uang yang saya cari sendiri dengan ber-onlenshop-an :D
- saya sedikit terlepas dari resiko penuaan dini karena gak perlu marah-marah lagi
- saya bebas kemanapun, mau sendiri rame-rame, gue masih muda kalau gak sekarang kapan lagi nikmatin hidup!
- saya, saya, saya, BEBAS

kenapa harus pikirin gak enaknya jadi jomblo? Bodo' amat deh si mantan mau ngapain ama siapa dia sekarang. Yang penting saya percaya Tuhan gak tutup mata kok, selagi saya mensyukuri apapun yang terjadi dalam diri saya, Dia pasti beri yang terbaik.

Daaannn, saya lupa bilang, 1 hal yang sangat membuat saya senang dan tidak menyesal untuk meninggalkan dia, TADI PAGI MAMA NELPON, dan dia nanya baju yang gimana laku di onlineshopku. Sihiiiiii!!!! Lihat kan! Baru beberapa jam aku ambil keputusan untuk move on, Tuhan udah nunjukin kebaikan yang uuuuhhhhh gak terkatakan deh! I LOVE YOU GOD! Thank You!!!

ahahaaa
yah, sudah malam. Sekalipun saya takut tidak bisa tidur seperti malam-malam patah hati lainnya, tapi saya yakin no more tears for you, Mr. Blackrose :)





with very big smile,

Kamis, 10 November 2011

Family? I think I don't have it.

08.25 am | my room, Bandung

Sial! Itulah kata-kata kasar yang keluar pertama kali di pagi dengan tanggal menarik ini. 11-11-11.
Mengingat kejadian menyedihkan kemarin, dimana tidak seorang pun peduli ada atau tidaknya kehadiran saya dalam wisuda si brother. Mengingat kesalnya saya karena si brother 1 nya lagi yang menjijikkan itu mengambil paksa gadget yang entah untuk siapa dibeli oleh Mama. Akibatnya mood saya hancur untuk ikut lab.Statistika 2, saya malas ke wisuda si brother yang sudah lulus, saya malas ikut kuliah siangnya, dan saya terlambat pagi ini karena patokan jam saya pada gadget itu!!!!!

Emang kalau kalian baca ini masalah kecil yang saya besar-besarkan. Tapi beda. Saya pulang ke Batam, berusaha serajin mungkin, bangun pagi tidur larut malam biar saya dibelikan gadget baru. Iya, memang dibelikan tapi untuk si brother 1 nya lagi itu!!!! Saya yang susah payah, saya yang kurang tidur, saya yang keringatan dan orang lain yang menikmatinya. Saya tidak tahu mau marah pada Mama atau pada Tuhan. Tapi yang pasti karena kejadian pemaksaan itu, hancur semuanya. Data-data saya disitu semua, semuaaaaa yang penting. Kenapa saya tidak bisa memiliki yang saya inginkan hah! Saya benci mereka semua!

Jika saya menginginkan sesuatu tidak ada respon langsung untuk jawab Ya, Oke. Adanya berbulan-bulan kemudian, bahkan setahun, dua tahun! Saya tidak butuh yang lama. Apa sih kurang usahanya saya? Saya belajar biar nilai bagus tetap gak diladenin. Saya rajin, dimarahin diam aja, tetap gak dipedulikan. Giliran saya nakal, memberontak baru kalian dengarkan??? Kalau saja kalian tahu bagaimana sakitnya saya sejak saya kecil, mungkin bertekuk lutut kalian minta maaf pada saya...

Saya benci keluarga saya. Sangat benci. Terutama kau Papa, yang meninggalkanku seorang diri!




Jumat, 04 November 2011

Saya takkan memaafkan Anda...

21:49 pm |

Jadi kejujuran saya selama ini anda anggap sebagai cerita karangan untuk mendapat belas kasihan Anda. Selama ini?

Jadi itu pikiran Anda terhadap saya selama ini?
Kalau iya saya bersyukur saya adalah perempuan sempurna yang sama istimewanya dengan perempuan lainnya, bukan mengarang cerita. Untuk apa?

Terima kasih, hati saya begitu hancurnya.
Jangan berani-beraninya kau munculkan dirimu, suaramu, apapun tentang kau dalam hidupku
Kalau ada orang yang sangat kuinginkan dan sangat kudendam, itulah Kau!