Selasa, 29 November 2011

Sedikit untukmu

3:15 am


Yang terkasih, Mr. Blackrose


Terima kasih untuk 2 tahun 1 bulan perkenalan kita. Terima kasih untuk 1 tahun 9 bulan kedekatan kita, dan terima kasih untuk 1 tahun 7 bulan kisah cinta kita...

Banyak hal yang tidak akan mungkin bisa aku lupakan, baik itu senang atau sedih, pahit atau manis, tangis atau tawa, semua... Terlalu banyak dan terlalu indah bahkan juga terlalu pahit, semua berwarna bersamamu.

Mr. Blackrose, jika kau katakan semua ini terjadi karena salahku, aku tak mampu lagi mengelak. Aku tau dan aku harus tau bahwa sampai kapanpun aku akan selalu salah di matamu. Tapi, aku ingin sekali kau renungkan, perempuan mana yang mampu menahan sakitnya yang selama ini kau lakukan. Mungkin kau bilang semua itu caramu mengubahku, tapi bagiku itu caramu menyakitiku dan... membunuh cintaku.

Mr. Blackrose, tidak pernah terpikir olehku bisa kehilangan rasa cinta dan takut kehilanganmu. Tidak pernah terpikir olehku akan meninggalkanmu dan hidup tanpamu. Tidak pernah. Namun, dari semua yang kau lakukan selama ini, ternyata itu pembunuh perasaanku. Sudah kukatakan, hatiku tidak terbuat dari baja. Suatu saat akan hancur juga.

Mr. Blackrose, mungkin selama ini aku selalu menerimamu kembali. Selalu. Namun, kemarin, aku tidak sanggup. Aku tidak punya kekuatan untuk menghadapimu lagi. Bukan aku tidak sayang lagi, hanya rasa cintaku sudah mati. Aku yakin Tuhan menakdirkanku untuk bertemu denganmu, menjalin cinta dan menikmati hari denganmu, tapi harus kuakui, Tuhan tidak menakdirkan kita bersama.

Mr. Blackrose. Kau sangat banyak mengajariku tentang kehidupan. Kebaikanmu lebih banyak dari kesalahanmu. Kau yang ajarkan aku tentang hidup, cinta, menghargai yang kita punya, banyak sekali... Terima kasih. Aku sangat bersyukur mengenalmu, keluargamu, tapi aku hanya sanggup sampai di sini menemanimu. Aku gak akan pernah menjadi apa yang kau mau, aku sudah mengatakannya sedari dulu, hanya kau selalu memaksa bahwa kau akan bahagia denganku. Aku gak akan menjadi istrimu yang baik, aku gak akan menjadi perempuan anggun yang sopan, aku gak akan menjadi apa yang kamu mau.

Aku yakin, sudah disediakan yang kau inginkan di sana. Yang bisa temanimu, ikuti semua maumu, menjadi apa yang kau mau, menghargaimu, dan selalu ada untukmu. Bukan aku...

Mr. Blackrose. Bukan senang dan dengan senyum kuambil keputusan ini. Namun sakit yang harus kutahan, kupendam. Masih ada banyak mimpi kita yang belum kita raih, tapi semua harus berakhir. Sangat sakit jika hidup tanpamu, sakit tidak mendengar ocehanmu, sakit tidak mendengar tawamu, tangismu, manjamu, pujianmu, hinaanmu... Namun, lebih sakit jika kita tetap bersama dan saling menyakiti. Aku akan sangat merindukan itu semua. Akan sangat merindukan.



Mr. Blackrose. Jangan kau khawatir tentang rasa ini. Rasa sayangku padamu gak akan pernah mati, karena kau pernah menjadi bagian dari hidupku dan aku tidak pernah menyesali itu. Jika kau bertanya-tanya darimana kekuatanku bisa hidup tanpamu, kaulah yang memberi kekuatan itu. Kau yang ajari aku untuk bisa hidup tanpamu, dan ini aku sekarang. Aku akan bangkit dari semua kenangan kita dan lanjutkan perjalananku. 


Mr. Blackrose, aku tidak pernah dan tidak akan pernah membencimu. Aku mengasihimu dan kuharap kau pun begitu...




Tidak ada komentar:

Posting Komentar